Manfaat belajar kimia lingkungan dapat ditinjau dari segi pemahaman
dan dari segi aplikasi. Dari segi pemahaman, belajar kimia lingkungan
dapat meningkatkan melek terhadap lingkungan hidup kita, dengan seluruh
gejala kimia yang terjadi baik yang terjadi secara alamiah ataupun yang
disebabakan oleh aktivitas manusia. Bila ditinjau dari segi aplikasi,
dengan belajar kimia lingungan kita dapat melakukan penanggulangan
terhadap pencemaran dan dapat pula mencegah terjadinya pencemaran.
Pencegahan
dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk
saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat
dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya
kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih
diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran
sudah terjadi baru kita lakukan tindakan penanggulangan. Tindakan
pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar
yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan
terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai
berikut:
1. Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat
dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan
bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbomonoksida
dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna, selain itu pengolahan/ daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman
bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan
secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali
pohon-pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik
2. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas
kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya
bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah
rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang
ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan
pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat,karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air
seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan
dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan.. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
jangan dibuang ke badan air, dikubur dalam lubang tanah kemudian kalau
sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk. Penggunaan pupuk,
pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan
dan tidak sampai berlebihan.Usahakan membuang dan memakai detergen
berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh
mikroorganisme.
3. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran tanah pada prinsipnya
sama dengan pencegahan pencemaran air. Apabila pencemaran telah
terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemaran
tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi
bahan yang bermanfaat. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara, sampah-sampah organik yang tidak
dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan
daur ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan
mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan
kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur
ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih
banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah. Bekas bahan bangunan
(seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur
secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap
berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut
bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air
bersih. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi
untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam
berkurang.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara,pencemaran air
dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian,
pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan
udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh sang
pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.
sumber: http://soera.wordpress.com/2009/01/17/manfaat-belajar-kimia-lingkungan/ .